Selasa, 02 Februari 2016

 terkadang permainan tradisional Ngadu Muncang ini disalahgunakan oleh sebagian pihak. Permainan Ngadu Muncang yang pada awalnya memiliki nilai manfaat bagi anak-anak disalahgunakan oleh sebagian pihak yang ingin meraih keuntungan dengan menjadikannya taruhan, atau bahkan judi. Taruhan Ngadu Muncang pada umumnya disalahgunakan oleh para orang tua dan pemuda iseng. Mereka menggunakan media Ngadu Muncang supaya permainan bertambah mengasyikan. Akibatnya, penyalahgunaan permaianan tradisional ini menjadi salah satu target polisi dengan dugaan perjudian.
Penyalagunaan permainan tradisional ini memang bukan kesalahan anak-anak desa atau pihak yang menghadirkan permainan Ngadu Muncang ke tengah dunia anak-anak. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawablah yang harus disalahkan dengan penyalagunaan permainan tradisional ini. Kehadiran mereka di tengah masyarakat akan merusak citra permainan tradisional yang saat ini sedang giat bersaing dengan permainan modern.

Cara-cara merawat munncang itu gamoang dan tidak sulit kita cuman membutukan cara lama untuk muncang jadi unggulan. kita harus merawat nya dengan disebut dipale ato di gosok biasanya di dosok oleh minyak zaitun ato juga dengan daging kukit muncang yang sudah remuk itu suka jadi di pake untuk memale muncang tersebut.
ada juga muncang tersebut di remdam di air teh bari ato air teh yang sudah lama itu agra si muncang terbut menjadi hitam dan kuat.

Dalam bermain Ngadu Muncang, pertama-tama seorang anak biasanya menyiapkan muncang (Indonesia: Kemiri) andalannya yang telah direndam selama seperempat/setengah jam di dalam air cuka. Perendaman di dalam air cuka tersebut berguna untuk menambah kekuatan kulit muncang. Setelah muncang andalan siap untuk ditandingkan dengan muncang teman sepermainan, salah seorang wasit muncang memberi aba-aba supaya kedua muncang tersebut siap untuk ditandingkan. Kedua muncang tersebut biasanya diletakan secara vertikal-bertumpuk di atas sebilah bambu yang telah dipotong mendatar. Kedua bambu mendatar tersebut diletakan di sisi bawah dan atas kedua tumpukan muncang tersebut yang di sisi paling bawahnya diberi alas sandal jepit. Setelah semua perlengkapan selesai dipersiapkan, maka seorang wasit muncang memberi aba-aba dari satu sampai tiga. Pada hitungan ketiga tersebut, wasit kemudian memukul tumpukan muncang dengan kayu yang agak besar. Di akhir permainan  bisa melihat muncang mana yang masih bertahan dan muncang mana yang telah remuk kita bisa mengetahui pihak mana yang lebih unggul.
permainan ngadu muncang atau juga di sebut ngadu kemiri di kenal pada  Awal tahun 80-an adu kemiri ini cuma dijumpai dikalangan anak² tanggung usia. Tetapi seiringnya dengan keisengan yg berkembang, maka adu kemiri ini merambah ke orang dewasa. Bahkan kalangan tertentu arena adu kemiri ini dijadikan lahan bisnis berjualan. Bisa dijumpai di trotoar jalan, atau sekitar pasar². Untuk bisa diadukan kemiri harus melewati proses pematangan terlebih dahulu, bisa digunakan asam cuka, atau yg terbaik menggunakan air aren (Bahan gula merah) yg telah di biarkan per satuan waktu. Proses ini lah yg tak kalah penting, sebab bisa menentukan kekuatan dari kemiri itu sendiri. Setelah itu proses selanjutnya digunakan minyak untuk melemaskan kulit kemiri dari kering atau dari Biji Kaliki (istilah urg Garut mah DIPALE). Kemiri yg benar² siap adu dia mempunyai warna hitam/kecoklatan/kemerahan.

Dan muncang juga banyakl jenis jenis nya dan ini jenis jeins muncang yang unggulan

Jenis-jenis Kemiri  
(Muncang) Muncang jawa
Muncang Timtim 
Muncang Jayanti
Muncang Bagong 
Muncang Ayu 
Muncang Kaliwiro 
Muncang Oray
Muncang Mayit 
Muncang Belut 
Muncang Gindi